LOKASI DAN POLA RUANG
(REVIEW LITERATUR TEORI LOKASI INDUSTRI OLEH ALFRED WEBER DAN AUGUST LOSCH)
Dosen Pengampu : Dra. Bitta Pigawati, M.T.
TEORI LOKASI INDUSTRI
(Pertemuan IV)
Tiara Kartika Cendanisari
NIM 21040111060032
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2012
Teori lokasi indutri adalah teori yang mengatur tentang pengalokasian lokasi industri. Hal tersebut tak hanya mementingkan sebatas kewilayahan administratif karena kegitan industri tak terbatas pada batas administrasi, maka untuk pengembangan sector ekonomi bidang industri diperlukan pengalokasian lokasi industri berdasarkan teori lokasi industri. Terdapat dua teori yang terkenal dalam bidang ini, yaitu teori lokasi industri Alfred Weber dan teori August Losch.
Teori Alfred Weber
Weber menyusun model yang berupa segitiga lokasional (locational triangle). Lokasi industri yang ideal yaitu yang paling rendah biaya tranportasinya untuk mengangkut bahan mentah dan hasil industri yang ada pada titik pusat pada tiap segitiga lokasional. Weber mengemukakan ada tiga faktor utama penentu lokasi yaitu material, konsumsi dan tenaga kerja. Asumsi yang digunakan Weber dalam mengemukakan teori penentuan lokasi pabrik :
a) Hanya tersedia satu jenis alat trasnportasi.
b) Tempat berproduksi (lokasi pabrik) hanya pada satu tempat.
c) Ada beberapa bahan mentah yang berasal dari beberapa tempat.
Dengan menggunakan tiga asumsi diatas, maka biaya transpor akan tergantung dari bobot barang dan jarak pengangkutan. Weber menggunakan segitiga bobot yang sisinya menunjukkan perbandingan bobot material-material yang diangkut dan segitiga jarak yang menunjukkan jarak pengangkutan.
Alfred Weber dalam menyusun konsepnya tentang least cost locational (1909) mengadakan penyederhanaan dalam bentangan lahan (homogen dan datar). Perumusan biaya terendah kegiatan produksi memungkinkan biaya transpor terendah. Analisis lebih lanjut menghasilkan lokasi optimal yang disebut isodapane yang mencerminkan lokasi media.
Teori Lokasi Industri Losch (Market Area Theory)
Menurut kelompok ini faktor permintaan lebih penting dalam persoalan pemilihan lokasi. Bila permintaan terhadap suatu barang adalah elastis terhadap harga, diperkirakan akan timbul berbagai pengaruh terhadap pemilihan lokasi perusahaan. Di samping itu adanya unsur persaingan antar tempat (spatial competation) diantara sesama produsen menentukan pula tingkah laku perusahaan dalam memilih lokasi.
Menurut pendapat Losch pada akhirnya luas daerah pasar masing-masing penjual akan menyempit dan dalam keseimbangannya akan terbentuk segienam beraturan. Bentuk ini menggambarkan daerah penjualan terbesar yang masih dapat dikuasai setiap penjual dan berjarak minimum dari tempat lokasi kegiatan produksi yang bersangkutan. Keseimbangan yang dicapai dalam teori ini berasumsi bahwa harga hanya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, oleh karena apabila penjual menaikkan harga jualnya maka keseimbangannya akan terganggu. Ini akan berakibat bukan hanya pada pasar yang semakin menyempit karena konsumen tidak mampu membeli tetapi sebagian pasar akan hilang dan direbut oleh penjual yang berdekatan. Salah satu cara untuk memperluas jangkauan pasar dapat dilakukan dengan menjual barang yang berbeda dari yang sudah ditawarkan. Teori sektor yang dikemukakan olah Losch menyebutkan bahwa jaringan heksagon tidaklah sama penyebarannya. Tetapi di sekeliling tempat sentralnya masih ada enam faktor yang memiliki wilayah luas dan ada enam sektor yang memiliki wilayah sempit. Oleh karena itu Losch menggambarkan teori tersebut dalam bentuk roda.
Daftar Pustaka
-. “Teori Lokasi Industri Weber (Least Cost Location) dan Segitiga Lokasional Weber”, dalam http://perencanaankota.blogspot.com/2011/11/teori-lokasi-industri-weber-least-cost.html. Diunduh 20 September 2012.
Ayuningtyas, Aulia Ardhian. 2010. “Teori Lokasi August Losch”, dalam http://auliaardhian.blogspot. com/2010/10/teori-lokasi-august-losch.html. Diunduh 10 September 2012.
Ekonomi, Kamus. 2011. “Teori Lokasi”, dalam http://www.kamusekonomi.com/teori-lokasi.html. Diunduh 20 September 2012.
Sarisha, Ayya. 2010. “Teori Lokasi Industri Weber – RL Analok 5”, dalam http://ayyasarisha.blogspot. com/2010/09/teori-lokasi-industri-weber-rl-analok-5.html. Diunduh 20 September 2012.
a) Hanya tersedia satu jenis alat trasnportasi.
b) Tempat berproduksi (lokasi pabrik) hanya pada satu tempat.
c) Ada beberapa bahan mentah yang berasal dari beberapa tempat.
Dengan menggunakan tiga asumsi diatas, maka biaya transpor akan tergantung dari bobot barang dan jarak pengangkutan. Weber menggunakan segitiga bobot yang sisinya menunjukkan perbandingan bobot material-material yang diangkut dan segitiga jarak yang menunjukkan jarak pengangkutan.
Alfred Weber dalam menyusun konsepnya tentang least cost locational (1909) mengadakan penyederhanaan dalam bentangan lahan (homogen dan datar). Perumusan biaya terendah kegiatan produksi memungkinkan biaya transpor terendah. Analisis lebih lanjut menghasilkan lokasi optimal yang disebut isodapane yang mencerminkan lokasi media.
Teori Lokasi Industri Losch (Market Area Theory)
Menurut kelompok ini faktor permintaan lebih penting dalam persoalan pemilihan lokasi. Bila permintaan terhadap suatu barang adalah elastis terhadap harga, diperkirakan akan timbul berbagai pengaruh terhadap pemilihan lokasi perusahaan. Di samping itu adanya unsur persaingan antar tempat (spatial competation) diantara sesama produsen menentukan pula tingkah laku perusahaan dalam memilih lokasi.
Menurut pendapat Losch pada akhirnya luas daerah pasar masing-masing penjual akan menyempit dan dalam keseimbangannya akan terbentuk segienam beraturan. Bentuk ini menggambarkan daerah penjualan terbesar yang masih dapat dikuasai setiap penjual dan berjarak minimum dari tempat lokasi kegiatan produksi yang bersangkutan. Keseimbangan yang dicapai dalam teori ini berasumsi bahwa harga hanya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, oleh karena apabila penjual menaikkan harga jualnya maka keseimbangannya akan terganggu. Ini akan berakibat bukan hanya pada pasar yang semakin menyempit karena konsumen tidak mampu membeli tetapi sebagian pasar akan hilang dan direbut oleh penjual yang berdekatan. Salah satu cara untuk memperluas jangkauan pasar dapat dilakukan dengan menjual barang yang berbeda dari yang sudah ditawarkan. Teori sektor yang dikemukakan olah Losch menyebutkan bahwa jaringan heksagon tidaklah sama penyebarannya. Tetapi di sekeliling tempat sentralnya masih ada enam faktor yang memiliki wilayah luas dan ada enam sektor yang memiliki wilayah sempit. Oleh karena itu Losch menggambarkan teori tersebut dalam bentuk roda.
Daftar Pustaka
-. “Teori Lokasi Industri Weber (Least Cost Location) dan Segitiga Lokasional Weber”, dalam http://perencanaankota.blogspot.com/2011/11/teori-lokasi-industri-weber-least-cost.html. Diunduh 20 September 2012.
Ayuningtyas, Aulia Ardhian. 2010. “Teori Lokasi August Losch”, dalam http://auliaardhian.blogspot. com/2010/10/teori-lokasi-august-losch.html. Diunduh 10 September 2012.
Ekonomi, Kamus. 2011. “Teori Lokasi”, dalam http://www.kamusekonomi.com/teori-lokasi.html. Diunduh 20 September 2012.
Sarisha, Ayya. 2010. “Teori Lokasi Industri Weber – RL Analok 5”, dalam http://ayyasarisha.blogspot. com/2010/09/teori-lokasi-industri-weber-rl-analok-5.html. Diunduh 20 September 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar