" Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang terdapat di langit dan bumi. ..." (Q.S. Yunus : 101)

Laman

Selasa, 02 Oktober 2012

PERANAN PETA DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG) BAGI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Menata ruang wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik spasial atau non spasial, yang akurat, terkini, serta data dan informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi wilayah. Perubahan kondisi wilayah yang akan disusun rencana tata ruangnya, perlu dipahami dengan baik oleh perencana, karena kualitas rencana tata ruang sangat ditentukan oleh pemahaman perencana terhadap kondisi fisik wilayah perencanaan.
Peta dasar (base map) adalah informasi spasial utama yang diperlukan sebagai dasar pemetaan rencana tata ruang, selain data spasial tematik yang terkait dengan kondisi fisik wilayah, seperti kerentanan terhadap bencana, keanekaragaman hayati, oseanografi, iklim dan geofisika, serta data fisik wilayah yang berasal dari suatu proses kajian, analisa, dan survei, diantaranya berupa data kesesuaian lahan, tutupan lahan, dan penggunaan lahan.
Dengan menggunakan teknologi informasi yang telah berkembang dengan pesat, sebagian data dan informasi
spasial yang diperlukan dalam perencanaan tata ruang dapat dibangun dalam sebuah sistem informasi yang berbasis pada koordinat geografis yang lebih dikenal dengan sebutan Sistem Informasi Geografis (SIG). Pada SIG dimungkinkan penggabungan berbagai basis data dan informasi yang dikumpulkan melalui peta, citra satelit, maupun survai lapangan, yang kemudian dituangkan dalam layer-layer peta. Sistem informasi yang meng-overlay-kan beberapa layer tematik diatas peta dasar membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah bagi perencana, serta dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh piranti lunak, sehingga dengan SIG proses perencanaan tata ruang dapat lebih efisien dan efektif.
SIG digunakan untuk berbagai kepentingan misal untuk perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan atau kebijakan daerah. Aplikasi SIG digunakan selama data yang diolah memiliki referensi geografi. Murai (1999) mengartikan SIG sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi geografis, untuk mengambil keputusan dalam perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, transportasi, dan pelayanan umum lainnya.
Tujuan pokok pemanfaatan SIG adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam SIG adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993). Manfaat SIG diantaranya :

1. Manajemen Tata Guna Lahan
Pemanfaatan dan pembangunan lahan yang dimiliki oleh pemerintah daerah perlu dilakukan dengan pertimbangan dari berbagai aspek. Lokasi fasilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria yang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Misal, pembangunan tempat penampungan sampah. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria tersebut dapat digabungkan sehingga muncul irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan kriteria. Tugas dari daerah adalah terlebih dahulu memasukkan informasi tentang kondisi dan potensi daerahnya.
2. Inventarisasi Sumber Daya Alam
Data aneka sumber daya alam hasil penelitian dijadikan modal sebagai bahan baku untuk perencanaan pembangunan. Secara sederhana manfaat SIG dalam inventarisasi sumber daya alam adalah sebagai berikut.
• Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam;
• Untuk pengawasan daerah bencana alam, antara lain:
• Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, antara lain:
3. Bidang Sosial dan Budaya
Selain untuk inventarisasi sumber daya alam dan manajemen tata guna lahan, SIG dapat dimanfaatkan dalam bidang sosial dan budaya, antara lain sebagai berikut.
a. Mengetahui potensi dan persebaran penduduk.
b. Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi.
c. Untuk pendataan dan pengembangan pusat pertumbuhan dan pembangunan.
4. Peran Geografic Information System (GIS/SIG) dalam penataan ruang
1. Peran GIS/SIG dalam penataan ruang wilayah, sebagai alat:
a. Manajemen database : retrieval informasi keruangan, query, pembuatan peta.
b. Analisis dan Pemodelan Keruangan: analisis geoprocessing, pengukuran
c. Konektivitas, dan pembuatan buffer
2. Keuntungan penggunaan GIS/SIG untuk penataan ruang, antara lain:
a. Peningkatan analisis
b. Komunikasi yang lebih baik dengan publik (user)
c. Efisiensi dalam pengambilan informasi
3. Pemanfaatan Kemampuan GIS/SIG dalam penataan ruang wilayah dan kota Fungsi penataan ruang wilayah dan kota mencakup 3 hal pokok:
a. Administrasi Umum
b. Pengendalian Pembangunan
c. Perencanaan Strategis

Referensi
-. 2012. “Manfaat SIG (Sistem Informasi Geografis) di Berbagai Bidang”, dalam http://diklatgeospasial.blogspot.com/2012/03/manfaat-sigsistem-informasi-geografis.html. Diunduh 27 September 2012.
As-Syakur, A. R. 2007. “Sistem Informasi Geografi (SIG)/Geographic Information System (GIS)”, dalam http://mbojo.wordpress.com/2007/04/08/sistem-informasi-geografi-sig/. Diunduh 27 Agustus 2012.
Elly, Muhamad Jafar. 2009. Sistem Informasi Geografi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Ernawi, Imam S. 2007. “Manfaat, Perkembangan Terkini dan Permasalahan dalam Membangun Web SIG di Ditjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum”, dalam PDF Rapat Koordinasi Teknis Sistem Informasi Geografis (Rakortek Sig) Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Penataan Ruang. Diunduh 2 Oktober 2012.
Irfan. 2010. “Manfaat SIG”, dalam http://jawaposting.blogspot.com/2010/11/manfaat -sig.html. Diunduh 27 September 2012.
Undip, Karnadi MPWK. 2007. “Peran Gis dalam Pendidikan“, dalam http://karnadi-undipdiknas1.blogspot.com/2007/11/peran-geografic-information-system-gis.html. Diunduh 27 September 2012.

1 komentar:

  1. terimakasih atas infonya ternyata Tidaklah mudah dalam pembuatan sebuah peta hingga bisa menghasilkan peta yang baik dan benar. dimana ada beberapa tahapan dalam membuat peta yaitu Perencanaan, Pencarian dan pengumpulan data, Pengolahan data, Penggambaran atau penyajian dan Penggunaan petanya

    kunjungi website saya ya https://jeje.mahasiswa.atmaluhur.ac.id
    dan website kampus saya juga http://www.atmaluhur.ac.id

    BalasHapus