" Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang terdapat di langit dan bumi. ..." (Q.S. Yunus : 101)

Laman

Jumat, 07 Oktober 2011

ONE SCRIPT IN THIS DAY


                Dimulai tadi pagi. Bangun jam setengah 7. Antara percaya tidak percaya, ku buka tiran dan ternyata benar, matahari telah muncul dari peraduannya. Bergegas ambil air wudhu dan sholat subuh. Jangan tiru adegan ini! (semoga ini yang terakhir. Amin). Setelah itu bergegas mandi, tak lama. Karena hari ini ada pelajaran Agama jam 7 pagi. Mengerjakan tugas LKMM sebentar, setidaknya sudah mengerjakan dan nantinya bisa dibenarkan lagi karena bisa direvisi. Berangkat dengan kencang. Tidak lupa pakai dresscode in this special day. Berangkat. Sampai kampus jam 7 lebih (kayaknya. Soalnya aku nggak pakai jam tangan). Di parkiran lihat G dan R. Alhamdulillah. Ada yang senasib? Masuk kelas. Tak lupa sambil berjalan sambil menyapa. Alhamdulillah. Pak M belum masuk. Tanya ke A tentang jilidan calitus kemarin. Alhamdulillah sudah. Kutitipkan tugasku padanya (soalnya virus pikun sudah menjalar di ragaku). Sms. M. Bergegas menuju parkiran. Ketemu E di luar kelas. Ku ajak dia. Ku cari tukang parkir. Belum datang? Ketemu N. Nanti ijin saja. Katanya. Great idea(thanks, N, GBU). Kami masuk. Pak M datang. hapeku bergetar. M
sudah datang. Aku ijin. Titip kunci ke tukang parkir (belum tahu siapa namanya). Balik ke kelas. STNK lupa. M telepon terus. Tidak kuangkat. Minta bantuan A. Tunggu sebentar sampai ceritanya berjeda. Ijin lagi. Ke belakang alasannya. Bapaknya tersenyum (mungkin karena melihatku keluar lagi). Ku berikan STNK’ku. Agaknya aku emosi. Ku katakan lain waktu sehari sebelum ambilnya. Benar-benar egois aku, tak merasa bersalah. Tak ku titipkan pula salamku untuk ibu bapak padanya. Hari ini Tika e-go-is. Mendengarkan pelajaran Pak M lagi tentang Qodariyah dan Jabariyah, dan baiknya jadi ahli sunah yang mengambil kebaikan dari mereka. Bismillah. Mendengarkan sambil memijit tangan N (cepet sembuh ya). Antara yakin tidak yakin (bismillah) aku berusaha memijit dengan benar, sekalipun tidak tahu yang benar seperti apa. Toh, mereka percaya. Dan kepercayaan menghamburkan lainnya. Yang penting adalah jangan lupakan Dia dan doa.
                Setelahnya masuk pelajaran Bahasa Indonesia. Sebelumnya bertemu A untuk menyerahkan tugas. Yang selanjutnya ternyata belum diperbolehkan asistensi karena belum ditempeli foto (jangan diulangi, Tika). Setelahnya berpamitan karena akan masuk jam kuliah (trimakasih A, dkk, GBU). Bahasa Indonesia. Belum mengetik daftar pustaka. Alhamdulillah ternyata memang mengetiknya nanti. Dan ternyata lagi untuk tugas (baiknya bapaknya). Belum waktunya selesai, kelas dibubarkan. Mengantar N pulang ke kos’an. Sekalian bertemu M. Dia ku tinggal. Dan ku tinggal juga baterei hapeku untuk di charge (trimakasih, N, GBU). Kembali ke kampus. Insiden terjadi. Di jalan dekat kampus, aku lihat P sedang membonceng motor (P bukan ya?). ku lihat dia sambil berpikir sepertinya ada sesuatu. Dan ternyata benar, sesuatunya adalah aku. Tiin! Tiin! Aku menyerempet mobil! (nggak enak bener kedengarannya). Aku berhenti dan ku hampiri mobil tersebut. Dari dalam, keluar mbak (siapa?), belum sempat mbaknya bicara, aku langsung meminta maaf. Masnya dari pintu lain keluar sambil memperhatikan mobilnya. Ada lecet! Mbaknya menunjukkannya padaku. Jujur. Aku takut. Pikiran tentang ganti rugi melayang di otakku, dan berdoa agar tak dipermasalahkan (moga saja. Amin). Terlebih ketika masnya menanyakan asalku, dan meminta KTP’ku. What must I do now? Aku sempat menulis sms untuk M, barangkali ada sesuatu yang lain yang akan terjadi. Tapi kuurungkan, karena ini salahku. Beberapa teman mas dan mbaknya datang. Mereka meneliti lecet pada mobil. Bercengkerama sebentar. Masnya balik lagi sambil membelai lecet mobilnya (maaf, mas, maaf, mbak). Aku tanyai jurusannya. Dari Ilmu Pemerintahan (tetanggaan dong). Masnya tanya balik. Dan ku jawab. Masnya balik lagi dan kembali bercengkerama. Aku menjauh ke arah lain. Teman masnya mendekatiku. Aku tanya bagaimana. Kata masnya tidak apa-apa, lain kali jangan diulangi. Yang lain berkata seperti itu bisa diperbaiki. Aku lega. Kupandangi mas dan mbaknya. Bagaimana. Sudah, tidak apa-apa. Kata masnya. Aku menyalami mbaknya lagi. meminta maaf lagi. belum sempat ku salami, masnya sudah masuk mobil. Alhamdulillah. (trimakasih mbak mas dkknya, GBU). Ku kendarai motorku. Eh. Astaghfirullah. Pedal remku berubah arah 180 derajat! Bagaimana aku bisa mengerem? Rem tangan sajalah. Masuk ke kampus. Ku lihat hapeku, yang membalas hanya satu dari tiga. Langsung ku tuju G di depan B104. Ternyata dia di depan B103. Ku lihat dia sedang sibuk dengan tugasnya. Aku hanya duduk di samping D sesekali melihat kesibukannya. Diam. Sepertinya PKM ditunda lagi. A telepon. Langsung ku tuju depan ruang HM. Ku hubingi A, I, juga K. K datang. A datang. I datang. Dia berikan fotoku. Ku pasang di calitus. Kata A, asistensinya di pertemuan selanjutnya. Sekalian ku minta CV mereka. Ke koperasi beli bolpoin. Lihat mading. Ada teater. Ku catat CPnya. Kak S. Open rekruitmen. Adakah seleksinya? (moga bisa. Amin). Ku datangi temanku di depan B103. G sudah tidak ada. Sudah pulangkah dia? Biarlah aku dengan mereka. F sms, sedang di perpus katanya. Sepertinya kami memang sedang sibuk dengan aktivitas kami. menyanyikan lagu Mars Undip. Bangun wahai mahasiswa . . . (dan seterusnya). Tadi juga sudah menyanyi bersama A dan N di kelas sebelum Bahasa Indonesia. Rupanya aku memang belum hapal. Sambil kirim lagu, sapa warga plano yang lewat, sambil melihat maba geodesi(?) yang meminta CV. Katanya disuruh mencari lima CV perjurusan. Setelah itu pulang bersama A. Di jalan ketemu N. Dengan ramah bertanya tentang PKM. Dengan jahat ku bilang aku lelah, terlambat. Tanpa bersalah, ku tinggal dia. Hari ini Tika ja-hat. Sampai rumah sholat, makan, tidur, tak lupa minta dibangunkan jam dua nanti pada Mbak A. Rasanya sudah lama aku tidak tidur siang. Siapkan jiwa raga untuk LKMM sore nanti. Semangat!
                Bangun. Jam dua. Sebentar. Tidur lagi. Ada sms. Nanti. Bangun. Ke kamar maandi sebentar. Kak R sms. Sudah di kantin katanya. Padahal jamku masih menunjukkan pukul 15.33. bergegas ku merapikan diri dan berangkat. Tak lupas sms yang lain untuk menemui mereka dulu. Berangkat. Ku lihat M, D, dan Y (?) di colosseum, tanpa berkata, aku sapa mereka dengan senyum dan tepukan kecil. Di selasar ku lihat F dan aku hanya tersenyum. Katanya, aku sombong sekali (amin, moga sekali ini saja). Aku sapa F dan A di depan B101. Ku cari teman-temanku. Ku lihat teman S1. Ku dekati. Ada P. Ku tanyai tentang teman sekelompokku dan ku minta nomor V karena kulihat dia di kantin. Mereka menunjukkanku pada R dan H yang berjalan ke arah kantin. Ku pamit pergi dan tak lupa berterimakasih (trimakasih P dan kawan, GBU). Ku sapa mereka. Rupanya mereka juga belum ketemu Kak R dan Kak Y. V membalas smsku dan menghampiri kami. Kami mencari tempat duduk. Dan ternyata alhamdulillah kakaknya masih di ruang HM (alhamdulillah mereka nggak menunggu kami). Sharing dan asistensi. Kakaknya baik dan santai. Jadi bisa terbuka. Tentang isi sharingnya ... (secret). Terlihat teman yang lain sudah memasuki B105. This opera returns. Kami pamit pada kakaknya. Tak lupa ku salami mereka. (trimakasih, kakak, GBU).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar