" Katakanlah, "Perhatikanlah apa yang terdapat di langit dan bumi. ..." (Q.S. Yunus : 101)

Laman

Senin, 15 Oktober 2012

INTERPRETASI LAND COVER (Pertemuan V)

TUGAS MATA KULIAH 
PENGOLAHAN DATA CITRA (TKP151P) 
(LAPORAN PRAKTIKUM PENGGABUNGAN BAND DAN REKTIFIKASI DENGAN ER MAPPER) 
Dosen Pengampu : 
- Dra. Bitta Pigawati, M.T. 
- Pangi, S. T., M. T. 

INTERPRETASI LAND COVER 
(Pertemuan V) 

Tiara Kartika Cendanisari 
NIM 21040111060032 

PROGRAM STUDI DIPLOMA III 
TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO 
SEMARANG 
2012 



ER Mapper adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan untuk mengolah data citra atau satelit. Data raster umumnya ditampilkan dalam bentuk “raw” data dan memiliki kesalahan geometrik. Untuk mendapatkan data yang akurat, data tersebut harus dikoreksi secara geometrik kedalam sistem koordinat bumi. Ada dua proses koreksi geometrik: 
· Registrasi, koreksi geometrik antara citra yang belum terkoreksi dengan citra yang sudah terkoreksi. 
· Rektifikasi, koreksi geometrik antara citra dengan peta 
Proses rektifikasi adalah proses untuk pembetulan skala foto udara, agar peta foto yang dihasilkan mempunyai skala yang homogen sehingga sambungan antar lembar peta foto yang satu dengan yang lainnya, baik ke atas, ke bawah, ke kiri dan ke kanan bersambungan/berimpit dengan baik.Proses rektifikasi dapat dilakukan pada daerah yang relatif datar, sedangkan apabila daerah tersebut mempunyai perbedaan tinggi yang terlalu tajam/curam, maka proses rektifikasi tidak dapat dilakukan. Persoalan itu dapat dipecahkan dengan cara rektifikasi diferensial atau ortofoto 

Langkah – langkah merektifikasi citra melalui ER Mapper. 
1. Buka ER Mapper melalui layar desktop atau klik start – all programs – ER Mapper. Kemudian buka halaman lembar baru pada ER Mapper dengan klik file – new. 
2. Setelah muncul kotak dialog algorithm not yet save, klik kanan pada kotak dialog tersebut dan pilih algorithm. 
3. Setelah muncul kotak dialog algorithm, klik icon duplicate untuk menduplikasi layer sebanyak yang dibutuhkan. 
4. Klik icon open pada kotak dialog algorithm dan masukkan citra satu per satu per layer sesuai dengan band. Klik OK this layer only untuk membuka citra hanya pada satu layer. Masukkan semua citra yang akan digunakan. Terdapat dua macam band pada band 6, pilih salah satu, band 6.1 atau band 6.2. 
5. Ganti nama pada citra yang telah dimasukkan dengan mengganti namanya sesuai band pada citra tersebut. Missal Band 1 untuk citra band 1, dan seterusnya. 
6. Setelah selesai. Simpan citra tersebut dengan klik file-save as, dan letakkan file simpanan tersebut pada folder yang sama dengan citra agar mudah dicari dan simpan dengan format ER Mapper Raster Dataset (*ers). Kemudian klik OK. 
7. Setelah proses penyimpanan selesai, klik OK, dan tutup halaman layer citra (kotak dialog algorithm not yet save). 
8. Buka hasil simpanan tadi dengan klik file-open. 
9. Cek sel koordinat citra dengan cara klik kanan pada gambar citra dan pilih cell coordinate. Klik di dalam gambar citra tersebut dan akan tampak informasi pada kotak dialog cell coordinate tersebut. Klik close kotak dialog cell coordinate dan refresh gambar dengan cara klik icon refresh (pilih yang di sebelah kanan) pada kotak dialog algorithm. 
10. Mulailah merektifikasi citra dengan langkah awal klik process – geocoding wizard. 
11. Setelah muncul kotak dialog geocoding wizard. 
· Pada step – 1 : isi input file dengan mengklik icon open dan pilih file yang tadi disimpan; dan pilih polynomial sebagai geocoding type. 
· Pada step – 2 : pilih linear pada polynomial order. 
· Pada step – 3 : pada geocoding wizard output klik change dan isi datum dengan WGS1984; projection dengan UTM-SUTM49S (karena terletak di Semarang – Jawa Tengah); coordinate system type dengan eastings/nortings. 
12. Buka google earth untuk mengetahui koordinat eastings/nortings-nya. 
13. Cari lokasi yang akan direktifikasi. (dalam hal ini adalah Kota Semarang). 
14. Tandai empat lokasi yang dijadikan sebagai dasar dari informasi eastings/nortings (disarankan memilih lokasi yang mudah dikenali). Kemudian buka notepad untuk menyimpan informasi tersebut. 
15. Pada step – 4 rektifikasi citra satu per satu sesuai informasi dari gambar citra yang tadi diperoleh dari google earth, dan masukkan informasi eastings/nortings-nya.
16. Pada step – 5, klik icon open pada output info dan simpan hasil rektifikasi tersebut dengan format ER Mapper Raster Dataset (*ers). Klik OK. Ubah cell attributes size x dan y menjadi 30. Kemudian klik save file and start rectification untuk memulai proses rektifikasi. 
17. Tutup gambar citra tersebut dan buka lagi file hasil rektifikasian tadi dengan mengklik file – open. 
18. Cek sel koordinat citra dengan cara klik kanan pada gambar citra dan pilih cell coordinate. Klik di dalam gambar citra tersebut dan akan tampak informasi pada kotak dialog cell coordinate tersebut. 
19. Untuk mengubah band, klik kanan pada gambar citra dan pilih algorithm. Dapat dilihat bahwa RGB 321 berarti red layer mempunyai band 1, green layer mempunyai band 2, dan blue layer mempunyai band 3. 
20. Simpan gambar citra tersebut dengan format (*jpg). Kemudian klik OK. 
21. Selesai. Inilah hasilnya. 

Referensi 
Geomatika. 2009. “Istilah-Istilah dalam Pemetaan Digital”, dalam http:// geomatika07.wordpress.com/2009/12/31/istilah-istilah-dalam-pemetaan-digital/. Diunduh Senin, 1 Oktober 2012. 
Sistem Informasi Sumberdaya Lahan 2006. 2009. “Database dan Sistem Informasi Arkeologi”, dalam http://ilmutanah2006.blogspot.com/2009/06/database-dan-sistem-informasi-arkeologi.html. Diunduh Senin, 1 Oktober 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar